Syukurlah, 10 Hewan ini Selamat dari Kepunahan
ekor9.com. Kepunahan hewan menjadi salah-satu isu menyedihkan yang menambah muram wajah dunia. Belum lagi ditambah dengan berita seputar intoleransi, pelecehan, penyalahgunaan kekuasaan, kerusakan alam, pelanggaran hak azasi manusia, perebutan tanah air, dsb. Bikin frustrasi dan depresi.
Di sisi lain, ada berita-berita menyegarkan yang membuka harapan. Warta baik memang jarang digembar-gemborkan media, namun masih ada tempat untuk mempublikasikannya. Satu dari sekian kabar baik itu yaitu tentang kebangkitan hewan-hewan yang sebelumnya diprediksi punah dalam waktu dekat.
Daftar Isi :
1. Giant Panda
Pada 2016, status “hewan yang terancam punah” sudah dicabut dari Panda besar ini. Padahal sejak 1961, World Wildlife Fund (WWF) sudah menggunakan gambar panda sebagai logonya. Waktu itu kondisinya memang mengenaskan.
Tak mudah untuk membangkitkan eksistensi panda. Masalah perburuan liar terlebih dahulu harus diselesaikan. Kemudian suaka margasatwa harus dikerahkan demi melestarikan habitat panda. Kini, populasi panda sudah kembali meroket.
2. Chatham Petrel
Spesies burung ini berasal dari kepulauan terpencil bernama Chatham, yang ada di sekitar 650 km di timur Wellington. Bisa dibilang, burung ini bahkan tidak bisa ditemukan di tempat lain. Pada 1995, jumlahnya tinggal 600 ekor saja dan sudah berada di ambang batas kepunahan. Namun berkat usaha keras nan cerdas, eksistensi burung-burung ini sudah pulih. Pada 2015, mereka tak lagi masuk dalam daftar hewan yang rentan binasa.
3. Louisiana Black Bear
Beruang yang satu ini memang mampu mencabik-cabik tubuh manusia, namun bukan berarti ketiadaannya menjadi solusi terbaik. Mereka justru menjadi subspesies unik yang harus dijaga. Bahkan sosok “Teddy Bear” pun hadir dari beruang ini.
Hewan yang digambarkan lucu dan manis ini sempat dinyatakan hampir punah. Pada 1992 saja, tercatat hanya ada 150 yang masih bertahan. Namun upaya konservasi yang berlangsung selama 2 dekade memberikan hasil positif. Kini populasi Louisiana Black Bear meningkat hingga mencapai lebih dari 700. Pada 2015, statusnya yang rentan punah sudah dicabut.
4. Delmarva Peninsula Fox Squirrel
Sejak tahun 1967, populasi hewan ini sudah dinilai mengkhawatirkan. Bicara tentang hewan hampir punah, mereka pasti disebut-sebut. Sesuai namanya, hewan ini berwujud tupai-rubah yang berwarna abu-abu.
Keberadaan mereka sempat terdesak karena perburuan dan penebangan liar yang intents. Perlu waktu sekitar 3 dekade untuk memperbaiki keadaan. Kini jumlah mereka sudah meningkat menjadi 20 ribu lebih. Bahkan pada 2015, mereka bukan lagi hewan yang dikhawatirkan punah segera.
5. Steller Sea Lion
Makhluk asli Amerika ini hidup di Alaska Barat yang dingin dan berbatu. Wujudnya besar dan berbulu. Sayangnya pada 1990, National Ocean and Atmospheric Administration (NOAA) menyatakan kalau hewan ini mendekati kepunahan.
Banyak faktor yang menyulitkan upaya pelestarian mereka. Sebut saja perburuan liar yang sudah berlangsung lama, bencana alam yang terus berulang, serta tragedi tabrakan kapal. Namun mulai dari 1994, mereka bangkit secara mengejutkan. Jumlahnya terus bertambah secara signifikan. Karena sudah mulai stabil, pada 2013, status kepunahan mereka dilepas.
6. Arabian Oryx
Hewan Hewan selamat dari kepunahan ini dikenal sebagai simbol dari jazirah Arab kuno. Mereka juga memiliki kemampuan spesial, yakni bisa mencium adanya air dari jarak beberapa kilometer. Pada 1972, oknum tak bertanggung-jawab sudah berperan besar mengurangi populasi hewan ini. Spesiesnya sekarat. Kemudian pada 1982, Oman menerapkan formula khusus agar menyelamatkan Arabian Onyx dari kepunahan. Terbukti pada 2011. mereka tak lagi tergabung dalam hewan rentan punah.
7. Lake Erie Water Snake
Pada 1999, ular ini sudah diprediksi akan punah. Banyak manusia yang membunuhnya karena menganggapnya bahaya. Padahal sebenarnya, selama tidak ada gangguan dan ancaman, ular ini tidak begitu membahayakan. Dua belas tahun kemudian, 2011, jumlah populasi mereka meningkat. Label hewan diambang kepunahan pun segera terhapus.
8. Gray Wolf
Ini dia hewan asal Amerika Utara termasuk Hewan selamat dari kepunahan yang kerap mengembara di hutan. Pada 1970, hewan ini sudah masuk kategori hampir punah. Status itu bahkan bertahan selama 35 tahunan. Lalu pada 2011, pengumuman baik hadir. Populasi serigala ini sudah pulih.
9. Brown Pelican
Gi saat penggunaan pestisida sudah tak terkendali, burung pelikan cokelat mulai merasakan kiamat kecil yang merenggut populasi mereka. Para pelikan mengonsumsi ikan-ikan yang sudah terjangkit racun. Mereka lalu sakit dan mati cepat. Adapun pelikan yang selamat mulai menetaskan telur dengan cangkang super tipis, dan calon anak pelikan yang belum menetas itu pun sudah banyak yang tewas. Tak ayal pada 1970, mereka diklaim sebagai hewan di ambang kepunahan.
Sadar akan penyebab utama jatuhnya populasi pelikan, Amerika melarang penggunaan DDT, kecuali jika digunakan untuk memerangi malaria. Maka perlahan namun pasti, pelikan bisa lahir kembali. Lalu pada 2009, FWD menghapusnya dari daftar hewan terancam punah.
10. Badak India
Dulu binatang buas ini masih leluasa menjelajah via Bhutan dari Pakistan ke Bangladesh. Jumlah mereka masih ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan. Namun para pemburu terus membidik mereka. Hanya dalam kurun waktu 70 tahun, populasi mereka yang gemuk berubah kurus. Tersisa 600 ekor saja.
Pada 1975, badak-badak ini bahkan sudah dinyatakan punah di Bhutan dan Bangladesh. Namun di India, terjadi upaya ketat agar badak ini bertahan. Mereka menerapkan larangan berburu dengan ketat dan meningkatkan kualitas perlindungan habitat. Keadaan tak membaik dalam waktu sekejap. Namun kini populasi badak kembali merangkak. Pada 2008, mereka tak lagi disebut dalam daftar hewan terancam punah, sebab jumlahnya sudah menyentuh angka 3000-an ekor.
Semoga habitat mereka terjaga dan populasinya tetap stabil, ya. demikian, 10 Hewan Yang Tidak Jadi Punah. #RD